• Beranda
  • /
  • Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Kehidupan Sehat dan Sejahtera PROVINSI SUMATERA SELATAN

PROVINSI SUMATERA SELATAN


Target Pencapaian Indikator Tujuan 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Kode Indikator Indikator SDGs Sumber Data Satuan 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
3.1 Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup.
3.1.1* Jumlah Kematian IBU (AKI) DINAS KESEHATAN Kasus - - 118 116 114 112 110
3.1.2* Proporsi Perempuan Pernah Kawin berusia 15-49 tahun yang proses melahiran terakhirnya ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih BPS; DINAS KESEHATAN % - - 95 96 97 98 100
3.1.2(a) Persentase Perempuan Pernah Kawin berusia 15-49 tahun yang proses kelahiran terakhirnya di fasilitas kesehatan DINAS KESEHATAN % - - 90.00 91.00 92.00 94.00 95.00
3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1000 KH (Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian Balita 25 per 1000
3.2.1* Jumlah Kematian Balita (AKBa) per 1.000 kelahiran hidup DINAS KESEHATAN Kasus - - 48 46 44 42 40
3.2.2* Jumlah Kematian Neonatal (AKN) per 1000 kelahiran hidup DINAS KESEHATAN Kasus - - 540 535 530 525 520
3.2.2.(a) Jumlah Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup DINAS KESEHATAN Kasus - - 477 458 438 416 394
3.2.2.(b) Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada bayi DINAS KESEHATAN % - - 95 95 95 95 -
3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta penyakit menular lainnya
3.3.1.(a) Prevalensi HIV pada populasi dewasa DINAS KESEHATAN % - - 0.3 0.3 0.2 0.2 0.2
3.3.2 (a) Insiden Tuberkulosis (ITB) per 100.000 penduduk DINAS KESEHATAN % - - 316 341 341 341 341
3.3.3* Kejadian Malaria per 1000 orang DINAS KESEHATAN API per 1000 penduduk - - <0,5 <0,5 <0,2 5 <0,2 5 -
3.3.3.(a) Jumlah kabupaten/kota yang mencapai eliminasi malaria DINAS KESEHATAN Kabupaten/Kota - - 9 10 11 12 -
3.3.4 (a) Persentase kabupaten/kota yang melakukan deteksi dini untuk infeksi Hepatitis B DINAS KESEHATAN % - - 100 100 100 100 100
3.3.5* Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit tropis yang terabaikan (Filariasis dan Kusta) DINAS KESEHATAN Juta Orang (Filariasis); Orang (Kusta) - - 0 0 0 0 0
3.3.5.(a) Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi kusta DINAS KESEHATAN Kabupaten/Kota - - 17 17 17 17 17
3.3.5.(b) Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi filariasis (berhasil lolos dalam survey penilaian transmisi tahap I) DINAS KESEHATAN Kabupaten/Kota - - 17 17 17 17 17
3.4 Pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat penyakit tidak menular, melalui pencegahan dan pengobatan, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan
3.4.1 (c) Prevalensi obesitas pada penduduk umur ≥18 tahun RISKESDAS % - - 13.6 12.1 10.6 9.1 7.6
3.4.2.(a) Jumlah kabupaten/kota yang memiliki puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa. DINAS KESEHATAN Kabupaten/Kota - - 17 17 17 17 17
3.5 Memperkuat pencegahan dan pengobatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan alkohol yang membahayakan
3.5.1.(a) Jumlah penyalah guna narkotika dan pengguna alkohol yang merugikan, yang mengakses layanan rehabilitas medis BNNP SUMATERA SELATAN Orang - - 580 485 450 435 400
3.5.1.(b) Jumlah yang mengakses layanan pascarehabilitasi. BNNP SUMATERA SELATAN Orang - - 110 121 133 146 161
3.5.1.(c) Jumlah korban penyalahgunaan NAPZA yang mendapatkan rehabilitasi sosial di dalam panti sesuai standar pelayanan BNNP SUMATERA SELATAN Orang - - 180 185 190 195 200
3.5.1 (d) Jumlah lembaga rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA yang telah dikembangkan/dibantu BNNP SUMATERA SELATAN Lembaga - - 9 10 11 12 13
3.5.1 (e) Prevalensi penyalahgunaan narkoba BNNP SUMATERA SELATAN % - - 1.5 1.4 1.3 1.2 1.1
3.5.2* Konsumsi alkohol (liter per kapita) oleh penduduk umur ≥ 15 tahun dalam satu tahun terakhir BPS Liter per Kapita - - PM PM PM PM PM
3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional
3.7.1* Proporsi perempuan usia reproduksi (15-49 tahun) atau pasangannya yang memiliki kebutuhan keluarga berencana dan menggunakan alat kontrasepsi metode modern BKKBN PERWAKILAN SUMATERA SELATAN % - - 36.67 37,50 38.3 3 39.17 40.00
3.7.1 (a) Angka prevalensi penggunaan metode kontrasepsi (CPR) semua cara pada Pasangan Usia Subur (PUS) usia 15-49 tahun yang berstatus kawin BKKBN PERWAKILAN SUMATERA SELATAN % - - 68.6 2 69.13 69.4 5 69.65 69.78
3.7.1 (b) Angka penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) cara modern. BKKBN PERWAKILAN SUMATERA SELATAN % - - 21.3 7 22.18 22.87 23.4 7 23.98
3.7.2* Angka kelahiran pada perempuan umur 15- 19 tahun (Age Specific Fertility Rate/ ASFR) BKKBN PERWAKILAN SUMATERA SELATAN Kelahiran per 1000 perempuan 15 - 19 Tahun - - 27 25 24 21 20
3.7.2.(a) Total Fertility Rate (TFR) BKKBN PERWAKILAN SUMATERA SELATAN Jumlah anak per WUS (15 - 49 tahun) - - 2,48 2.33 2.3 2.27 2.23
3.8 Mencapai cakupan kesehatan universal, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses terhadap pelayanan kesehatan dasar yang baik, dan akses terhadap obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, berkualitas, dan terjangkau bagi semua orang
3.8.1 (a) Unmet need pelayanan kesehatan BPS % - - 12.02 11.48 11.00 10.59 10.24
3.8.2* Jumlah penduduk yang dicakup asuransi kesehatan atau sistem kesehatan masyarakat per 1.000 penduduk BPJS; DINAS KESEHATAN % - - 100 100 100 100 100
3.8.2 (a) Cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS; DINAS KESEHATAN % - - 80.00 85.00 90.00 95.00 100
3.a Memperkuat pelaksanaan the Framework Convention on Tobacco Control WHO di seluruh negara sebagai langkah yang tepat
3.a.1* Persentase merokok pada penduduk umur ≥15 tahun BPS % - - PM PM PM PM PM
3.b Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular dan tidak menular yang terutama berpengaruh terhadap negara berkembang, menyediakan akses terhadap obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai the Doha Declaration tentang the TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan hak negara berkembang untuk menggunakan secara penuh ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek Perdagangan dari Hak Kekayaan Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan khususnya, menyediakan akses obat bagi semua
3.b.1 (a) Persentase ketersediaan obat danvaksin di Puskesmas DINAS KESEHATAN % - - PM PM PM PM PM
3.c Meningkatan secara signifikan pembiayaan kesehatan dan rekrutmen, pengembangan, pelatihan dan retensi tenaga kesehatan di negara berkembang, khususnya negara berkembang dan negara berkembang pulau kecil